Editors' Choice

Mengolah Sampah Organik Menjadi Kompos sebagai Bentuk Penerapan Prinsip 5R

 Mengolah Sampah Organik Menjadi Kompos sebagai Bentuk Penerapan Prinsip 5R

Mengolah Sampah Organik Menjadi Kompos sebagai Bentuk Penerapan Prinsip 5R

Sampah Organik

Sampah merupakan residu buangan dari suatu produk atau barang yang telah tidak dipakai lagi, namun masih bisa didaur ulang untuk menjadi barang baru yang bernilai guna. Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari residu mahkluk hayati yg gampang terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia didalamnya.
Melalui pengolahan yang tepat, sampah organik bisa menjadi suatu barang yang bermanfaat bagi lingkungan. Namun, tanpa adanya pengelolaan dan kepedulian terhadap limbah organik ini menyebabkan sumber masalah bagi manusia, mulai dari pencemaran lingkungan, menimbulkan bau yang tidak sedap, sebagai sarang penyakit, hingga menjadi sumber bencana banjir.

Prinsip 5R

Circular economy atau ekonomi berkelanjutan saat ini sedang gencar digalakkan oleh pemerintah kita di berbagai aspek. Prinsip utama pada konsep circular economy adalah Reduce, Reuse, Recycle, Recovery & Repair, yg lebih dikenal dengan istilah prinsip 5R.

Prinsip 5R bisa dilakukan melalui pengurangan pemakaian material mentah berdasarkan alam (reduce) melalui meningkatkan secara optimal penggunaan material yang bisa dipakai kembali (reuse) & penggunaan material output berdasarkan proses siklus ulang (recycle) juga berdasarkan
proses perolehan kembali (recovery) atau menggunakan melakukan perbaikan (repair).
Jadi, nantinya circular economy itu tidak mengenal sampah lantaran terus berputar. Kebijakan ini juga mendorong penggunaan tenaga alternatif.

Kompos, Pupuk Organik Padat, Pupuk Organik Cair

Kompos adalah pupuk organik yang dibuat dari proses pengkomposan sampah rumah tangga, sampah tanaman, sampah pasar, dan lain-lain. Proses pengkomposan adalah proses biologis yang menggunakan mikroorganisme untuk mengubah bahan organik seperti kotoran hewan, limbah, daun dan sayuran menjadi kompos. Kompos biasanya disebut juga dengan pupuk organik padat, karena bentuknya berupa padatan. Sedangkan pupuk organik cair (POC) merupakan pupuk hayati dari bahan organik yang berbentuk cair. Penamaan pupuk padat dan cair ini berdasarkan pada bentuknya.

Baik pupuk organik padat atau pun pupuk organik cair ini memiliki banyak manfaat bagi lingkungan, salah satunya dapat menekan perubahan iklim.

Kompos dan pupuk organik mengandung banyak senyawa mikroorganisme yang baik untuk menyuburkan tanah.

Komposter

Komposter adalah alat untuk mengolah sampah organik di rumah dengan cara memasukkan sampah dapur dan sampah organik lainnya kedalam tong atau drum yang disebut alat komposter selama kurang lebih dua minggu hingga satu bulan agar siap untuk digunakan.

Selama mikroorganisme bekerja merubah limbah menjadi kompos, bahan organik ini akan mengalami kenaikan suhu.Kenaikan suhu inilah yang menandakan bahwa limbah sedang diolah oleh mikroorganisme. Jika suhu kompos sudah normal sesuai suhu ruangan adalah tanda bahwa kompos sudah jadi dan siap digunakan.

Untuk catatan; hindari penggunaan kompos yang masih panas, karena proses pengkomposan belum usai yang menyebabkan tanaman menjadi gosong.

Drum atau tong komposter ini dirancang agar para pengguna bisa mendapatkan dua jenis pupuk dalam sekali proses. Yaitu pupuk organik padat dan pupuk organik cair.

Limbah organik yang dikelola dengan tepat akan membawa kebaikan dan manfaat bagi lingkungan.

Untuk itu yuk kita kelola sampah kita, dimulai dari rumah.

 

Untuk mendapatkan drum/ tong komposter klik dklik disiniisini. 

Komentar