Editors' Choice

pengolahan sampah

Alasan Kenapa Anda Harus Memisahkan Sampah

Penting! Ini 5 Alasan Mengapa Kamu Harus Memisahkan Sampah
Zaman sekarang, saat kamu pergi ke Sekolah, Universitas, Rumah Sakit, ataupun di tempat umum, kamu pasti akan menjumpai tempat sampah yang terpisah. Ada yang dikelompokkan menjadi organik dan non organik, ada yang dikelompokkan menjadi plastik, kertas, dan lain sebagainya. Namun, apakah kamu tahu mengapa kamu harus memisahkan sampah? Ternyata ada alasan penting dibalik itu semua, guys! Apa saja sih? Yuk simak artikel berikut!

1. Memudahkan proses daur ulang

Guys, kamu pasti tahu dong kalau sampah tidak akan menjadi sampah dan mengotori lingkungan jika kita kelola dengan baik? Bagaimana caranya? Ya, apalagi kalau bukan dengan daur ulang! Ada beberapa jenis sampah seperti botol, plastik, kaleng, dan lain-lain yang dapat disulap menjadi barang berguna. Plastik bekas kemasan bisa disulap menjadi tas belanja, kaleng bekas bisa menjadi pot bunga, dan masih banyak lainnya.
Bahkan, sekarang kemasan sachet juga bisa didaur ulang untuk menjadi kemasan sachet baru. Keren ya? Ini semua berkat terobosan dari Unilever yang bekerjasama dengan Fraunhofer Institute for Process Engineering and Packaging, IVV di Jerman menciptakan teknologi bernama CreaSolv® Process, yaitu teknologi untuk mendaur ulang kemasan sachet menjadi kemasan sachet baru. Teknologi ini adalah yang pertama dan satu-satunya di dunia, bertempat di Sidoarjo Jawa Timur.
Tapi untuk bisa didaur ulang, kamu perlu memisahkan sampah terlebih dahulu, dan mengumpulkan sampah kamu di Bank Sampah, guys. Unilever memiliki 2,816 Bank Sampah binaan yang tersebar di Indonesia, lho. Apa itu Bank Sampah dan dimana aja sih ada Bank Sampah? Semua informasinya bisa kamu lihat di sini, ya!

2. Menjaga kesehatan masyarakat

Guys, kamu pernah mendengar tentang sampah B3? Ya, selain sampah organik dan anorganik, terdapat juga sampah B3, yakni Bahan Berbahaya dan Beracun. Apa aja sih contoh sampah B3? Beberapa contoh sampah B3 di antaranya adalah sampah baterai, hairspray, minyak wangi, dan masih banyak lagi.
 Nah, sampah B3 ini pada umumnya bersifat gampang terbakar, gampang meledak, beracun, dan lain-lain. Coba deh kamu bayangin, kalau semua sampah digabung, termasuk sampah B3 ini, tentunya lingkungan akan tercemar, bukan? Rantai makanan kita bisa terpapar zat beracun yang akan membahayakan kesehatan kita! Makanya, sampah B3 harusnya dipisahkan agar mendapat tindakan khusus.

3. Mengurangi tumpukan sampah di laut

Guys, pernah terpikir ngga sih sampah yang tidak kita kelola dengan baik akan berakhir dimana? Seperti foto di atas, sampah itu akan berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan ada juga yang berakhir di lautan. Mengutip Waste4Change, dalam dua hari penduduk di Jakarta bisa menghasilkan gunungan sampah sebesar Candi Borobudur, lho.
Makanya, penting banget untuk selalu memisahkan sampah sesuai jenisnya dan mengumpulkannya ke Bank Sampah untuk didaur ulang. Dengan adanya Bank Sampah, sampah-sampah anorganik tidak akan tercampur dengan sampah organik dan bahkan bisa diuangkan, lho!

4. Meningkatkan kebersihan lingkungan

 Masih ingat kan kalau sampah organik lebih cepat terurai daripada sampah anorganik? Nah, coba bayangin deh kalau sampah-sampah itu tidak dipisah. Apa yang terjadi? Sampah anorganik yang tadinya bersih akan menjadi kotor. Padahal, jika kita melakukan pemisahan pada sampah sesuai kelompoknya, kebersihan sampah anorganik akan terjaga, lho.
Hal ini tentunya juga akan memudahkan proses daur ulang. Untuk mulai memisahkan sampah sesuai jenisnya, kamu juga bisa mencontek konsep Dropbox yang diinisiasi oleh PRAISE (Packaging and Recycling Association for Indonesia Sustainable Environment), dimana Unilever menjadi salah satu anggotanya.
Kamu cukup menyiapkan satu tempat sampah khusus untuk membuang sampah-sampah kemasan yang kamu punya agar tidak tercampur dengan sampah organik, lalu membawanya ke Bank Sampah terdekat untuk didaur ulang.

5. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

IDN Times/Jordhi Farhansyah
Percaya nggak kalau memilah sampah juga bisa membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat? Berbagai program Bank Sampah binaan Unilever berhasil membuktikan bahwa sampah bisa menjadi salah satu sumber penghasilan tambahan, lho.
Ahmad, seorang siswa SD di Mamajang, rutin membantu ibunya mengumpulkan sampah-sampah bekas yang kemudian ia kumpulkan dan tabung di Bank Sampah binaan Unilever di dekat rumahnya. Berkat kebiasaannya ini, Ahmad berhasil membantu orangtuanya membiayai kebutuhan sekolahnya seperti alat tulis, buku, dan sepatu. Ada juga cerita dari Bank Sampah Pelita Harapan di Makassar yang sudah memiliki 100 nasabah lebih dengan omzet per bulannya rata-rata mencapai Rp8.000.000 dari mengumpulkan sampah saja!
Nah, setelah membaca artikel ini, kamu jadi tahu deh, kalau memisahkan sampah berdasarkan jenisnya dan mengumpulkannya di Bank Sampah tidak hanya membantu kita melestarikan lingkungan, tapi juga memberikan manfaat sosial.
Hal ini sejalan dengan purpose dari Unilever, "to make sustainable living commonplace" atau menjadikan gaya hidup yang ramah lingkungan dan mampu menciptakan manfaat sosial menjadi suatu hal yang bisa diterapkan sehari-hari.
Soalnya, kalau sampai generasi muda gak peduli lagi dengan lingkungan, akan jadi apa Indonesia 20 atau 30 tahun mendatang? Jadi, yuk kita mulai lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan sekitar kita, dengan hal-hal sederhana seperti mengelola sampah!
untuk info dan pemesanan sms/wa 082227427052

Komentar